Feb 6, 2011

Copas Dari Grup II

Suatu hari, tampak seorang pemuda ter-gesa2 memasuki restoran krn kelaparan sejak pagi belum sarapan. Stlh memesan makanan, seorg anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat & enak rasanya." "Nggak, Dik. Saya lapar mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak. Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran. Melihat si pemuda tlh selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lg & menyodorkan kuenya. Si pemuda, sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tdk, Dik. Saya sdh kenyang." Sambil berkukuh mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa buat oleh2 pulang, Om." Dompet yg blm sempat dimasukan ke kantong pun dibukanya kembali. Lalu, dikeluarkan 2 lembar ribuan dan si pemuda menyodorkan kepada si anak penjual kue. "Saya tdk mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dr saya."
Dg senang hati si anak itu menerima uangnya dan bergegas keluar restoran. Lalu, ia memberikan uang itu kepada pengemis di depan restoran. Merasa heran & sedikit tersinggung, si pemuda menegur si anak penjual kue, "Hai, Adik Kecil, knp uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualankan utk mendapatkan uang? Knp setlh uang ada di tanganmu malah kamu berikan ke orang lain?"
"Om, jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kpd saya utk mendptkan uang dr usaha berjualan, bkn dr mengemis. Kue2 ini dibuat oleh Ibu saya sendiri, Ibu pasti akan sedih & marah jk saya menerima uang dr Om bkn dari hasil menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, mk uangnya saya berikan kpd pengemis itu." Si pemuda merasa takjub & menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, brp banyak kue yg kamu bawa? Saya borong semua utk oleh2." Si anak pun segera menghitung dg gembira.
Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam kpd ibumu." Walaupun tdk mengerti ttg pelajaran apa yg dikatakan si pemuda, dg gembira diterimanya uang itu & berucap,"Terima kasih, Om. Ibu pasti akan senang, hsl jerih payahnya dihargai"
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments:

Post a Comment